Surabaya (prapanca.id) – Cabai merupakan salah satu bahan pangan penyumbang inflasi terbesar di Surabaya. Lewat gerakan penanaman 1 juta bibit cabai rawit dan cabai merah di berbagai lokasi di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya berupaya mengendalikan inflasi serta memenuhi kebutuhan cabai saat Lebaran tahun 2024.
Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya, Rahmad Kodariawan, secara simbolis melakukan penanaman bersama para kelompok tani di lahan Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya Senin (18/12). Kegiatan serupa juga dilaksanakan di lahan Sumur Welut dan beberapa lokasi lainnya.
Rahmad Kodariawan menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya menghadapi dan mengendalikan inflasi, khususnya menjelang Lebaran Idul Fitri 2024. “Lewat gerakan penanaman hari ini, diharapkan bisa dipanen sekitar awal April, tepat sebelum Lebaran Idul Fitri. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi dan mengendalikan inflasi selama Lebaran nanti,” ujar Rahmad di sela penanaman bibit cabai di Kelurahan Bangkingan.
Sebelumnya, sekitar tiga bulan yang lalu, DKPP Surabaya juga telah melakukan penanaman komoditi cepat panen sebagai persiapan menyambut Natal dan Tahun Baru. Keberhasilan panen komoditi tersebut telah membantu mengendalikan inflasi di Surabaya.
Rahmad menjelaskan bahwa luas lahan yang disiapkan untuk menanam cabai di Kelurahan Bangkingan mencapai sekitar 2000 meter, sementara lahan terluas berada di Sumur Welut. Total bibit cabai yang akan ditanam mencapai lebih dari 1 juta, dan penanaman dilakukan oleh kelompok tani dari seluruh Kota Surabaya.
“Pemkot menyediakan bibit cabai dan pupuk, sementara para kelompok tani bertanggung jawab untuk menanam dan merawatnya. Hasil panen nantinya akan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para petani dan membantu mengendalikan inflasi secara keseluruhan di Surabaya,” tambah Rahmad.
Rahmad juga menjelaskan alasan memilih cabai sebagai fokus penanaman, mengingat cabai merupakan salah satu bahan pokok penyumbang inflasi terbesar di Surabaya. Terutama pada bulan puasa hingga Lebaran, konsumsi cabai meningkat signifikan.
Meskipun tidak mampu mencover seluruh kebutuhan cabai di Surabaya, panen cabai ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengendalikan inflasi dan memenuhi sebagian kebutuhan cabai di kota ini.
Untunk, anggota Kelompok Tani Karang Ploso Mandiri Kelurahan Bangkingan, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan bibit dan pupuk dari DKPP Kota Surabaya. Dengan adanya bantuan ini, ia berharap dapat meningkatkan penghasilan kelompok tani di wilayahnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkot Surabaya, terutama kepada Wali Kota Surabaya, Pak Eri Cahyadi, yang begitu perhatian terhadap para petani di wilayah kami. Semoga bantuan seperti ini terus berlanjut, dengan bibit dan pupuk lagi ke depannya. Ini sangat membantu menambah penghasilan kami,” ungkap Untunk.(mi)