Jakarta (prapanca.id) – Temuan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) dalam rentang waktu Januari hingga September 2023 mengungkapkan adanya 1.731 hoaks di media sosial (medsos). Dari jumlah tersebut, hoaks politik menyumbang sebanyak 54%, menimbulkan ancaman serius terhadap proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Mengantisipasi dampak negatif dari hoaks atau disinformasi, Mafindo bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dengan dukungan Google News Initiative (GNI), melalui platform kolaboratif Cekfakta.com.
Situs ini menjadi wadah bagi puluhan media online dengan kanal Cek Fakta, menyajikan konten klarifikasi atau bantahan terhadap hoaks yang beredar di berbagai platform medsos.
Cekfakta.com tidak hanya berfokus pada debunking hoaks, melainkan juga menyelenggarakan program edukasi. Beberapa workshop, seperti Kelas Cek Fakta dan Kelas Prebunking, telah diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta dari 60 kota.
Langkah Proaktif
Mafindo, bersama Bawaslu dan organisasi masyarakat sipil (OMS), melakukan kerja sama untuk memerangi hoaks menjelang Pemilu 2024. Langkah-langkah proaktif termasuk penerbitan Buku Kurikulum Literasi Media dan pelatihan khusus untuk kelompok tuli.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama AMSI, dengan dukungan Google News Initiative (GNI), melaksanakan Kelas Cek Fakta bagi jurnalis, menyusun kurikulum, dan melatih prebunking di berbagai kota.
Cekfakta, yang diluncurkan menjelang pemilu 2018, kini telah melibatkan lebih dari 100 peserta pelatihan dari seluruh Indonesia. Tahun ini, Google meningkatkan dukungannya melalui komitmen kemitraan senilai $1,2 juta USD. Dukungan ini bertujuan mengembangkan koalisi menjadi 300 organisasi berita, memperkuat perlawanan terhadap misinformasi.
Seminar Nasional diadakan sebagai momentum untuk memperkuat gerakan kolaborasi pentahelix, melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, kalangan swasta, media, dan komunitas. Kolaborasi ini tidak hanya dilakukan di tingkat pusat tetapi juga di tingkat daerah, melibatkan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) serta pihak multipihak.
Berbagai pihak yang terlibat akan menandatangani MoU bersama, berkomitmen untuk bergabung dalam gerakan kolaborasi Cek Fakta, dengan tujuan melawan disinformasi pemilu.
Seminar ini merupakan ajang untuk memulai kolaborasi dalam melawan disinformasi jelang pemilu 2024. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya selesai pada momen pemilu, melainkan terus berlanjut untuk melawan misinformasi yang terus beredar.
Seminar tersebut tidak hanya mengkampanyekan perlawanan terhadap disinformasi tetapi juga membangun ekosistem informasi yang sehat bagi masyarakat. Pemenang lomba pembuatan konten prebunking bagi anak muda dengan tema Kampanye Prebunking (Pencegahan) Hoaks Jelang Pemilu 2024 juga akan diumumkan dalam seminar ini.
Seminar dilaksanakan secara hybrid dan terbuka untuk umum, mengundang penyelenggara dan pengawas Pemilu, 400 media siber (online) anggota AMSI, 500 jurnalis anggota AJI, 900 relawan dari 43 wilayah Mafindo, lembaga/komunitas/organisasi masyarakat sipil, Koalisi Masyarakat Lawan Disinformasi, akademisi, pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia (daring dan luring).
Google, melalui Uma Patel, News Lab Lead, Australia & Selandia Baru, menekankan bahwa Pemilu dapat menjadi rentan terhadap penyebaran misinformasi. Oleh karena itu, fokus kemitraan mencakup pengecekan fakta, pelatihan jurnalis, dan edukasi masyarakat melalui kampanye literasi media.
Patel menuturkan, “Melalui pembaruan kemitraan dan investasi berkelanjutan ini, kami dapat terus bekerja sama dengan Cekfakta dan semua mitra kami untuk bersama-sama memberdayakan penerbit berita serta audiens mereka dalam memerangi misinformasi dan menciptakan ekosistem digital yang lebih aman bagi masyarakat Indonesia.”
Seminar ini menjadi wadah untuk memperkenalkan dan memperkuat gerakan prebunking di seluruh Indonesia. Adi Marsiela, Kepala Sekretariat Cek Fakta, menyatakan harapannya bahwa gerakan kolaborasi tidak hanya berhenti pada pemilu 2024, tetapi juga dapat melawan misinformasi secara berkelanjutan.
Seminar akan mencakup talkshow tentang Prebunking dan Gerakan Kolaborasi Cekfakta, serta kampanye prebunking sebagai upaya aktif melawan hoaks. (sas)