Surabaya (prapanca.id) – Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Surabaya meraih predikat MPP berkinerja paling prima di antara 163 MPP di seluruh Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dengan saksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta pada Selasa (21/11/2023).
Wali Kota Eri Cahyadi menyambut baik penghargaan tersebut dan menyatakan terima kasih kepada pemerintah pusat atas apresiasi terhadap Mal Pelayanan Publik Surabaya. Menurutnya, ini menjadi dorongan bagi pemerintah kota untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi warga Kota Pahlawan.
Penghargaan MPP berkinerja prima dinilai berdasarkan berbagai indikator, termasuk dampak terhadap peningkatan investasi, kualitas penyelenggaraan MPP, kepuasan masyarakat, dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas MPP.
“Penghargaan MPP berkinerja prima ini menjadi pendorong untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kami mengintegrasikan 4 langkah pelayanan publik agar semakin memudahkan warga,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi.
Langkah pertama adalah melalui MPP Surabaya yang melayani 1993 izin/dokumen dalam satu tempat, melibatkan 43 instansi pusat dan daerah. “Warga cukup datang di satu tempat untuk mengurus berbagai pelayanan. Kami juga telah merombak konsep MPP Surabaya menjadi lebih berorientasi ke warga, suasananya lebih nyaman, dan tidak birokratis,” tambahnya.
Langkah kedua adalah pelayanan berbasis online, dengan layanan online terintegrasi untuk mempermudah warga. “Lewat online, semua praktis. Dan kami terus menambah jumlah izin atau dokumen yang bisa diurus melalui online, seperti Surabaya Single Window (SSW) Alfa yang memungkinkan warga mengurus 453 izin dan dokumen secara online,” jelas Wali Kota Eri.
Langkah ketiga adalah layanan mandiri atau self-service melalui mesin anjungan yang disediakan di beberapa titik, terutama untuk layanan administrasi kependudukan.
Langkah keempat adalah layanan jemput bola yang dilaksanakan di Balai RW se-Surabaya yang mencapai lebih dari 1.300 RW. “Seiring dengan hadirnya layanan jemput bola di kampung-kampung, kami telah merenovasi hampir semua Balai RW se-Surabaya, sehingga tempatnya menjadi lebih nyaman untuk pelayanan warga,” papar Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menambahkan bahwa keempat layanan terintegrasi tersebut didukung oleh tiga enabler utama, yaitu basis data, transformasi digital, dan partisipasi publik. “Untuk basis data, Pemkot Surabaya terus melakukan integrasi data melalui konsep ‘Satu Data Surabaya,’ untuk memudahkan pelayanan karena data semakin terintegrasi dan presisi,” ucapnya.
Transformasi digital dilakukan dengan mengintegrasikan sistem layanan antara Pemkot Surabaya, Pengadilan Agama, hingga Pengadilan Negeri untuk beberapa kebutuhan administrasi kependudukan. Sementara itu, partisipasi publik ditingkatkan dengan menempatkan warga sebagai subyek pembangunan melalui program “Kader Surabaya Hebat” (KSH). Program ini melibatkan warga dalam membantu mengurai masalah sosial, kesehatan, dan pendidikan.
“Kader Surabaya Hebat membantu kami melaporkan masalah dan kebutuhan warga, sehingga dapat langsung ditindaklanjuti oleh kelurahan, kecamatan, atau dinas terkait,” pungkasnya. Dengan pendekatan terpadu ini, Mal Pelayanan Publik Surabaya terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada warga dan menjadi panutan bagi MPP di seluruh Indonesia. (din)