Jakarta (prapanca.id) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggelar seminar nasional serta peluncuran buku Seratus Tahun A.A. Navis: Kajian Kritis, Pemikiran, dan Visi Budaya. Acara berlangsung di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Kamis, 28 November 2024, sebagai puncak peringatan 100 tahun A.A. Navis, tokoh besar sastra Indonesia.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menyampaikan apresiasinya atas semangat dan komitmen dalam merayakan warisan kesusastraan Indonesia. “Karya A.A. Navis bukan hanya tulisan, melainkan refleksi atas permasalahan dan peradaban bangsa,” ujarnya.
Sebagai langkah strategis pengembangan sastra, Kemendikdasmen mengumumkan program Residensi Sastrawan yang dimulai tahun 2025. Program ini akan mempertemukan sastrawan Indonesia dengan sastrawan internasional untuk membangun kolaborasi dan reputasi global. Aminudin berharap program ini dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para sastrawan aktif.
UNESCO dan Pengakuan Internasional
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, menegaskan pentingnya perayaan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi A.A. Navis dalam sastra dan budaya Indonesia. Pengakuan UNESCO atas hari lahir A.A. Navis mencerminkan posisinya sebagai tokoh yang relevan secara global.
“A.A. Navis mengajarkan kita berpikir kritis tentang kondisi masyarakat. Kritik sosial dalam karyanya tetap relevan hingga kini, menunjukkan bagaimana sastra dapat menjadi kekuatan transformatif,” ungkap Itje.
Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, memaparkan bahwa perayaan ini diramaikan oleh berbagai kegiatan seperti bedah buku, pembacaan puisi, diskusi sastra, hingga pementasan teater di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2024.
“Kami mencatat antusiasme luar biasa dari pelajar, akademisi, dan komunitas literasi di berbagai provinsi. Semoga semangat A.A. Navis terus hidup melalui generasi mendatang,” kata Hafidz.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Komisi X DPR RI, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia, serta keluarga dan kurator sastra. (anz)