Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjalin kerjasama dengan Non-Governmental Organization (NGO) Wahana Visi Indonesia (WVI). Kerjasama ini salah satunya terkait dengan pelestarian lingkungan dan konservasi mangrove.
Kerjasama itu terjalin di sela kegiatan penanaman 3000 bibit mangrove di Kebun Raya Mangrove (KRM) Gunung Anyar Kota Surabaya, Jumat (26/7/2024). Kegiatan penanaman ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 KRM dan sekaligus Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, M. Ikhsan menyampaikan pentingnya pelestarian lingkungan untuk masa depan dan generasi mendatang. Lebih dari itu kegiatan ini sekaligus untuk mengedukasi anak-anak akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Apa yang kita lakukan saat ini adalah menyiapkan bumi untuk anak cucu kita. Karena jika tidak kita rawat, tidak kita jaga bersama, nanti bumi kondisinya menjadi tidak bagus,” kata Ikhsan dalam sambutannya.
Karena itu, Ikhsan mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi kepada semua pihak, dan terutama Wahana Visi Indonesia (WVI). Pihaknya berharap, apa yang sudah dilakukan ini tidak hanya sebagai upaya menjaga iklim Kota Surabaya, tetapi juga dunia.
“Semoga kegiatan ini menjadi amal jariyah yang tidak hanya bermanfaat bagi Kota Surabaya, tetapi juga berkontribusi pada iklim global. Dan semoga ini menjadi gaung yang luar biasa, diikuti oleh tempat-tempat lain, bahkan negara lain, sehingga terbentuk satu sistem untuk menjaga iklim global,” harapnya.
Ikhsan juga menuturkan bahwa Pemkot Surabaya dan Wahana Visi Indonesia telah bertahun-tahun menjalin kerjasama. Bahkan, kata dia, banyak anak-anak maupun masyarakat Surabaya yang berhasil dan sukses berkat kolaborasi pemkot bersama Wahana Visi Indonesia.
“Kami tentunya berharap bisa duduk bersama Wahana Visi Indonesia dan juga teman-teman NGO yang lainnya bagaimana kita mengembangkan Kota Surabaya,” katanya.
Sebab, kata dia, Wali Kota Eri Cahyadi selalu menyampaikan kepada jajarannya bahwa untuk merawat kota sebesar Surabaya, tidak akan mampu dilakukan sendiri oleh pemerintah. Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi bersama antara pemerintah, berbagai elemen dan para stakeholder terkait.
“Kita harus bersama-sama, kita harus membuka diri, kita harus mengajak semua pihak untuk bersama-sama melayani masyarakat Kota Surabaya. Sehingga kemudian Surabaya menjadi kota yang guyub, kota yang sejahtera bagi warganya semua,” tuturnya.
Sementara itu, National Director Wahana Visi Indonesia (WVI), Angelina Theodora menjelaskan ruang lingkup kerjasama WVI dengan Pemkot Surabaya. Kerjasama itu di antaranya, meliputi penggunaan aset pemkot untuk penanaman mangrove, pelatihan, pemeliharaan, pengembangan usaha berbasis sumber daya lokal, hingga dukungan pendidikan lingkungan terkait konservasi mangrove bagi anak-anak Surabaya.
“Kerjasama ini juga mencakup dukungan pendidikan, pelatihan pengelolaan tambak dengan sistem yang ramah lingkungan, pengembangan usaha berbasis sumber daya lokal, hingga peningkatan akses literasi dan inklusi keuangan berbasis masyarakat melalui kelompok simpan pinjam,” kata Angelina.
Pihaknya berharap, kerjasama antara WVI bersama pemerintah kota ke depan bisa terus berlanjut dan semakin dirasakan dampaknya oleh anak-anak serta masyarakat Surabaya. Terutama dalam pelestarian mangrove dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Angelina juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkot Surabaya atas dukungan yang telah diberikan sejak awal hingga sekarang. “Hari ini kami juga menandatangani kesepakatan bersama sebagai bentuk nyata dukungan Pemkot Surabaya. Kami berharap kerjasama ini bisa terus berlangsung ke depan,” tutupnya. (sas)