Surabaya (prapanca.id) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengajak masyarakat untuk memperluas gerakan sedekah oksigen melalui penanaman pohon, khususnya mangrove. Ajakan ini disampaikannya saat acara Pemulihan Ekosistem oleh Masyarakat Kehutanan Jatim di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Jumat, 26 Juli 2024.
Adhy Karyono menjelaskan bahwa mangrove dipilih karena kemampuannya dalam menyerap karbon yang jauh lebih besar dibandingkan ekosistem hutan darat, yakni lima kali lebih banyak. “Potensi mangrove di Jawa Timur juga sangat besar, menjadikannya sebagai salah satu ekosistem kunci di Pulau Jawa,” ungkap Adhy.
Pj. Gubernur menekankan pentingnya menjadikan penanaman pohon sebagai kebiasaan dan budaya. Gerakan sedekah oksigen, yang dimulai pada era Gubernur Khofifah Indar Parawansa, telah melibatkan penanaman mangrove seluas 2.015,08 hektare atau sekitar 7.108.447 batang bibit sejak tahun 2020 hingga akhir 2023.
“Harapannya, masyarakat akan lebih familiar dengan kebiasaan menanam pohon dan pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja,” kata Adhy.
Dalam konteks kebijakan, Adhy menegaskan bahwa komitmen terhadap pelestarian lingkungan sejalan dengan visi RPJPD Jatim 2025-2045, yaitu menjadi daerah yang berakhlak, maju, berdaya saing global, berkelanjutan, dan sejahtera. “Kami berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca menuju net zero emission,” tambahnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk aktivis, organisasi lingkungan, dan LSM, untuk berkolaborasi dalam melestarikan alam dan mempercepat pemulihan ekosistem di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi, menambahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari aksi mitigasi perubahan iklim untuk mendukung target Indonesia’s Folu Net Sink 2030. “Sebanyak 1.500 peserta, termasuk pelaku usaha, akademisi, dan kelompok masyarakat, berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Jumadi juga melaporkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 3.325.898 batang bibit pohon akan disalurkan untuk penanaman di kawasan hutan dan mangrove.
Dalam peringatan Hari Mangrove Sedunia, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim periode 2019-2024, mengajak masyarakat untuk aktif menanam mangrove. “Mangrove menyimpan karbon lima kali lebih banyak dari hutan terestrial dan menyerap 20 kali lebih banyak CO2 dari hutan tropis,” jelas Khofifah.
Dalam acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Pemprov Jatim dan Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam (Arupa), serta kerjasama antara Dinas Kehutanan Jatim dan MUI Jawa Timur. Pj. Gubernur Adhy juga memberikan penghargaan kepada lima kepala daerah yang berkontribusi dalam sinergi kehutanan, yaitu Kabupaten Sumenep, Blitar, Malang, Pamekasan, dan Nganjuk. (agu)