Jakarta (prapanca.id) – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menginisiasi penanaman 500 bibit mangrove Rhizopora di Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara PHI, Yayasan Lindungi Hutan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI Jakarta, serta Kelompok Tani Hutan Flora Mangrove. Sekitar 50 pekerja PHI turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pjs. Senior Manager HSSE PHI, Sidik Mastrilianto, menjelaskan bahwa penanaman bibit mangrove ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan dan kelestarian lingkungan, serta pengembangan ekonomi kelompok tani. “Perusahaan senantiasa menjalankan program pengelolaan lingkungan sesuai komitmen untuk turut mengurangi emisi karbon, melakukan efisiensi energi dan konservasi lingkungan, serta mendukung kebijakan transisi energi Pertamina dan net zero emission di tahun 2060,” jelasnya. Tahun ini, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengusung tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience” untuk mengampanyekan restorasi lingkungan.
Sidik menambahkan bahwa melalui program CSR, perusahaan mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dalam kegiatan penanaman mangrove, PHI berfokus pada pencapaian Tujuan 1 (mengangkat perekonomian petani dan warga sekitar), Tujuan 8 (menyediakan lapangan kerja), Tujuan 13 (mengurangi emisi karbon), dan Tujuan 15 (mencegah degradasi lahan dan meningkatkan area hijau).
Manager Environment PHI, Kemas Adrian, berharap penanaman mangrove ini dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem di Ekowisata Mangrove PIK dan Jakarta secara umum. Melalui keterlibatan para pekerja, diharapkan pengetahuan mengenai pelestarian lingkungan dapat meningkat dan semangat penghijauan dapat disebarkan ke seluruh pekerja.
“Bibit mangrove yang telah ditanam akan dipantau secara berkala oleh Yayasan Lindungi Hutan, termasuk kondisi pohon, tinggi pohon, jumlah daun, serta dampak sosial ekonomi dan lingkungan. Kehadiran bibit mangrove ini diperkirakan dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon sekitar 36 kg CO2 eq,” imbuh Kemas.
Pengawas Hutan Mangrove Angke Kapuk, Sunarmin, menyampaikan harapannya agar kegiatan penanaman ini dapat dilaksanakan secara konsisten. “Penanaman mangrove ini berdampak positif dan bermanfaat tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga secara ekonomi kepada Kelompok Tani Hutan Flora Mangrove dan warga sekitar,” tutupnya. (agu)