Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan think tank Koso Nippon untuk mengadakan review terkait Pelayanan Posyandu Keluarga untuk Lansia. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Majapahit, Kantor Bappedalitbang Surabaya, Jumat (28/6/2024), dengan tujuan merumuskan kebijakan Kota Ramah Lansia.
Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudradjat, mengungkapkan bahwa angka harapan hidup lansia di Surabaya terus meningkat, mencapai 351.957 orang. “Kita ingin mewujudkan Kota Ramah Lansia. Kolaborasi dengan Koso Nippon diharapkan bisa membantu mereview program dan layanan yang ada,” ujarnya.
Koso Nippon dipilih karena pengalaman Jepang dalam pemberdayaan lansia. “Di Jepang, lansia tetap mandiri dan produktif. Kami ingin mengadopsi beberapa program mereka untuk diterapkan di Surabaya,” jelas Irvan. Salah satu program yang akan diadopsi adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menyiapkan masa tua sejak usia produktif.
Hasil review ini akan menjadi dasar kebijakan Pemkot Surabaya di tahun mendatang. “Kita tidak hanya merumuskan, tetapi juga melakukan review,” tambahnya.
Program Manager Koso Nippon, Taki Ikada, menyatakan bahwa review ini melibatkan 30 lansia dari lima kecamatan di Surabaya. “Masyarakat sendiri yang menilai layanan yang mereka terima. Ini filosofi dari review yang kami lakukan,” ujarnya. Ikada juga mengapresiasi layanan lansia di Surabaya yang sudah berjalan, seperti fasilitas transportasi ramah lansia, senam, dan pemeriksaan kesehatan.
Ia berharap hasil review ini dapat digunakan oleh Pemkot Surabaya untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan efisien di tahun depan. “Hasil voting dan penilaian dari review akan dimanfaatkan untuk kebijakan berikutnya. Namun, keputusan tetap ada pada Pemkot Surabaya,” tutupnya. (agu)