Surabaya (prapanca.id) – Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjadi evaluasi bersama.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Jatim dari Dapil Probolinggo-Pasuruan, Habib Mahdi saat dikonfirmasi, Minggu (23/6/2024). Politisi PPP ini meminta para wisatawan untuk menjaga lingkungan.
“Kami meminta kepada seluruh masyarakat sekitar dan wisatawan untuk tetap mejaga lingkungan. Tidak melakukan aktivitas yang memicu kebakaran, termasuk membuang putung rokok sembarangan,” katanya.
Pria yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim ini menyampaikan dalam kondisi cuaca yang panas ini rawan terjadinya kebakaran.
“Jadi, diharapkan tidak membawa alat-alat yang bisa memercikkan api. Apalagi ini kan momen liburan sekolah yang dipastikan tingkat kunjungan wisatawan pasti meningkat,” jelasnya.
Habib Mahdi pun meminta kepada seluruh petugas yang berjaga di kawasan TNBTS untuk lebih ketat dalam hal pengawasan.
“Harus ada pengawasan secara khusus. Karena sekarang ini lagi padat-padatnya wisatawan dan pengawasan lebih diperketat lagi,” pinta Habib Mahdi yang santer namanya bakal maju dalam Pemilihan Bupati Probolinggo ini.
Terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan kebakaran di Gunung Batok dilaporkan pertama kali terjadi pada Sabtu (22/6) kurang lebih pukul 03.30 WIB.
“Api pertama kali muncul pukul 03.30 WIB dan berhasil padam kurang lebih pukul 05.00 WIB,” kata Septi.
Septi menjelaskan saat itu meskipun kondisi api telah padam, tim gabungan seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) dan sejumlah unsur terkait melakukan pendinginan atau pembasahan kawasan hingga pukul 07.00 WIB.
Ritual Yadnya Kasada
Kebakaran yang terjadi di Gunung Batok tersebut dipastikan tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang sedang melakukan ritual Yadnya Kasada.
Saat ini kawasan Gunung Bromo ditutup untuk aktivitas wisata karena sedang dilaksanakan ritual Yadnya Kasada.
“Api tidak mengganggu masyarakat yang sedang melakukan ritual Yadnya Kasada. Namun, kami mengimbau agar masyarakat menjauh dari titik api dan waspada serta tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan kebakaran,” katanya. (geh)