Surabaya (prapanca.id) – Industri media digital yang terus berkembang, ternyata tak berbanding lurus dengan kesadaran akan pentingnya pemahaman dan praktek penerapan hak cipta. Disampaikan Beky Subechi, dosen fotografi di Stikosa AWS, kampus komunikasi massa tertua di Indonesia Timur, kondisi ini diperburuk dengan maraknya praktek pelanggaran hak cipta di media sosial.
“Kita sama-sama tahu, media digital telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Dengan kemajuan teknologi dan akses internet yang semakin luas, konten digital dalam berbagai bentuk, mulai dari musik, film, artikel, hingga gambar, dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja,” terang praktisi media ini.
Namun di balik kemudahan ini, lanjutnya, muncul masalah serius terkait pelanggaran hak cipta yang semakin sering terjadi. Celakanya, kata Beky, beberapa dilakukan secara sadar atau seolah jadi pemakluman bersama. Berikut beberapa pelanggaran hak cipta di dunia media digital yang kerap terjadi.
Pembajakan Konten
Pembajakan adalah salah satu bentuk pelanggaran hak cipta yang paling umum di industri media digital. Musik, film, dan buku sering kali didistribusikan secara ilegal melalui situs web dan platform berbagi file tanpa izin dari pemilik hak cipta.
Penggunaan Tanpa Izin
Penggunaan konten yang dilindungi hak cipta tanpa izin juga marak terjadi. Contohnya, gambar atau video yang diambil dari internet dan digunakan di situs web, blog, atau media sosial tanpa memberikan kredit atau memperoleh izin dari pemilik asli.
Pelanggaran pada Platform Media Sosial
Media sosial menjadi salah satu tempat utama terjadinya pelanggaran hak cipta. Pengguna sering kali mengunggah konten berhak cipta seperti musik atau video tanpa izin, yang kemudian disebarluaskan ke banyak pengguna lain.
Dampak Pelanggaran Hak Cipta
Pelanggaran hak cipta tidak hanya merugikan pemilik hak cipta secara finansial, tetapi juga merusak reputasi dan integritas industri media digital. Beberapa dampak yang signifikan antara lain.
- Kerugian Finansial
Pemilik hak cipta, seperti musisi, penulis, dan pembuat film, kehilangan pendapatan yang seharusnya mereka terima dari hasil karya mereka. Ini dapat menghambat produksi konten berkualitas di masa depan. - Penurunan Kualitas Konten
Dengan maraknya pelanggaran hak cipta, motivasi untuk menciptakan konten baru yang berkualitas dapat menurun. Konten orisinal bisa saja digantikan oleh konten bajakan yang tidak memberikan manfaat finansial kepada pembuatnya. - Tuntutan Hukum
Pelanggaran hak cipta bisa berujung pada tuntutan hukum yang mahal dan memakan waktu. Hal ini dapat berdampak negatif pada perusahaan yang terlibat dan juga mengganggu operasi bisnis mereka.
Solusi Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta
Untuk mengatasi pelanggaran hak cipta di industri media digital, beberapa langkah bisa dilakukan. “Salah satu yang paling penting adalah memperkuat literasi tentang dunia jurnalistik dan hak cipta itu sendiri,” tegas Beky.
Lebih jauh ia pun menjelaskan hal-hal yang harusnya dilakukan atau dijajaki untuk perbaikan bersama.
- Pendidikan dan Kesadaran
Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hak cipta melalui kampanye edukasi dan sosialisasi di kalangan pengguna internet. Pengguna perlu memahami bahwa konten yang mereka akses dan bagikan dilindungi oleh undang-undang hak cipta. - Teknologi Pengamanan
Menggunakan teknologi untuk melindungi konten digital. Misalnya, watermarking, enkripsi, dan teknologi pengenalan hak cipta dapat membantu mencegah dan melacak penggunaan ilegal konten. - Kerjasama Internasional
Pelanggaran hak cipta sering kali melibatkan pelaku dari berbagai negara. Oleh karena itu, kerjasama internasional diperlukan untuk menegakkan hukum hak cipta secara efektif di tingkat global. - Penegakan Hukum
Memperkuat penegakan hukum terhadap pelanggaran hak cipta dengan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku pelanggaran. Hal ini dapat memberikan efek jera dan mengurangi tingkat pelanggaran.
Pelanggaran hak cipta di industri media digital merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang komprehensif untuk diatasi.
“Dengan meningkatkan kesadaran, memanfaatkan teknologi, menjalin kerjasama internasional, dan menegakkan hukum secara tegas, diharapkan pelanggaran hak cipta dapat diminimalkan, sehingga industri media digital dapat berkembang dengan lebih sehat dan berkelanjutan,” tutup Beky. (sas)