Surabaya (prapanca.id) – Terlahir dengan nama Ayu Puspitaningtyas, wanita angkatan 2011 di Stikosa AWS menjadi penulis dengan 140 buku antologi. Selain penulis, ia juga founder dari komunitas Nulis Keroyokan, Sekolah Menulis Online, hingga memiliki penerbitan buku sendiri yakni AY Publisher.
Memiliki nama pena Ayumungil, membuatnya semakin dikenal. Dengan ketekunan dalam usahanya editing naskah hingga membuat naskah. Meskipun memiliki keterbatasan modal dalam usahanya, Ayumungil tetap konsisten menjalankan usahanya.
“Ay Publisher aku buat untuk mewadahi karya teman-teman di komunitas Nulis Keroyokan. Komunitas nulis keroyokan rutin setiap bulan, dengan tema yang aku buat. AY Publisher dari Mei 2019,” terangnya
Selain mengelola komunita dan sekolah menulis yang ia buat, Ayumungil pun menerima naskah dari orang lain. Yang mempercayakan naskahnya untuk diterbitkan di AY Publisher.
“Tapi seiring berjalannya waktu, ada juga penulis-penulis lain. Yang mempercayakan naskahnya untuk diterbitkan di Ay Publisher. Akupun menerima dan membuka diri, Alhamdulillah berkembang sampai hari ini. Jadi legalitasku baru selesai semua aku urus di bulan Oktober 2020,” jelasnya
Kecintaanya terhadap dunia sastra telah tumbuh sejak kelas 5 SD. Membuat Ayu tak patah semangat, untuk menjalankan bisnisnya ini. Dengan menerapkan sistem kolaborasi di berbagai tempat, seperti percetakan dan pembuatan merchandise.
“Aku tuh masih ada keterbatasan modal untuk membeli mesin cetak sendiri dan mengoperasikannya. Jadi selama ini urusan cetak-mencetak, aku kerjasama dengan rekanan di Jogja. Aku menerapkan kolaborasi untuk memanage usahaku ini,” ceritanya
Bersama rekannya yang bertugas untuk menjadi desain grafis. Ayu pun kerap memanggil teman-teman yang menerima jasa freelance, kalau dirinya sedang overload dalam menangani naskah.
“Kalau yang fulltime ada satu orang, dia desain grafis” katanya
Tak hanya itu kontributor cerita dalam buku Broken Crayon diterbitkan oleh YOI Books tahun 2018. Serta buku OTW Hijrah yang di terbitkan Salam pada tahun 2019. Telah menangani 16 komunitas, yang memakai jasanya
“Sejauh ini ada 16 komunitas yang terdaftar sebagai mitra kami. Tapi, ada beberapa komunitas yang sedang slow karena satu dan lainnya, sepertinya ada perombakan di internal mereka,” pungkasnya. (fir)