Jakarta (prapanca.id) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Reporters Without Borders (RSF) telah mengumumkan peluncuran program sertifikasi media bernama Journalism Trust Initiative di Indonesia.
Acara peluncuran ini berlangsung pada Jumat, 26 April 2024, di Hotel Aryaduta, Jakarta.
Turut hadir anggota Dewan Pers Asep Setiawan, Sekjen Aliansi Jurnalis Independen Ika Ningtyas, serta puluhan pimpinan media digital anggota AMSI, baik secara online maupun langsung di lokasi.
Direktur RSF Biro Asia Pasifik, Cedric Alviani, menjelaskan bahwa sejak diperkenalkan secara global tahun lalu, lebih dari 1.500 media dari 85 negara telah mengikuti proses sertifikasi Journalism Trust Initiative.
Indonesia termasuk dalam 10 negara prioritas di Asia-Pasifik yang diharapkan dapat bergabung dalam sertifikasi media digital ini.
Dua mitra global yang telah menyetujui penggunaan data media yang tersertifikasi JTI adalah Microsoft dan Global Alliance for Responsible Media.
Media yang mendapatkan sertifikasi JTI akan diberikan kode digital khusus yang dapat dikenali oleh mesin platform digital lainnya.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas media di mata mitra seperti perusahaan, lembaga donor, dan pemerintah, serta memfasilitasi kerja sama bisnis dengan media.
Kemudahan dalam mengidentifikasi media yang etis dan mematuhi standar internasional juga akan membantu masyarakat untuk menghindari hoaks dan media abal-abal.
Bagi media yang ingin mendapatkan sertifikasi JTI, mereka dapat mendaftar melalui laman www.jti-app.com dan mengisi kuesioner mengenai identitas perusahaan dan proses produksi berita mereka.
Informasi tersebut akan dipublikasikan sebagai laporan transparansi media yang bersangkutan. Lembaga audit seperti Deloitte akan melakukan audit terhadap laporan tersebut sesuai dengan standar ISO yang berlaku.
Liangwei-Huang, staf regional RSF Biro Asia Pasifik, menjelaskan bahwa biaya proses sertifikasi ini akan ditanggung sepenuhnya oleh RSF. Setelah mendapatkan sertifikasi, media harus memperbarui sertifikat JTI setiap dua tahun.
“Jika tidak ada perubahan signifikan, biaya audit berikutnya akan lebih rendah,” tambahnya.
Proses sertifikasi yang profesional ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap media. Pada pertengahan 2023, AMSI juga meluncurkan Trustworthy News Indicators untuk tujuan serupa.
Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, menyatakan bahwa sertifikasi JTI dapat melengkapi upaya menciptakan ekosistem media yang lebih sehat dan terpercaya di Indonesia.
Dewan Pers juga memberikan dukungan terhadap peluncuran JTI ini, dan berharap dapat menjajaki kerjasama dengan RSF untuk meningkatkan kredibilitas media di Indonesia. (agu)