Jakarta (prapanca.id) – Pemerintah menetapkan Visi Indonesia Emas 2045 bertujuan menjadikan Indonesia bangsa yang berdaulat, progresif, adil, dan makmur. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, Pemerintah sudah menegaskan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan melalui transformasi ekonomi dengan melibatkan transformasi digital dan penerapan ekonomi hijau.
Saat menjadi pembicara dalam Green IMPACT Day – Untuk Ketahanan Pangan, Air, dan Energi Indonesia, di Sasana Budaya Ganesha, ITB Bandung, Senin (29/04/2024), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan telah menyusun Visi Indonesia Digital 2045 sebagai dukungan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Menurut Budi Arie, ada lima kebijakan strategis dalam ekonomi digital yang penting untuk dikembangkan. Pertama, mendorong aktivitas riset dan pengembangan guna menghadirkan efektivitas dan efisiensi teknologi bagi pelaku ekonomi digital.
Kedua, mengoptimalkan riset dan inovasi sebagai solusi startup lokal dan akses informasi strategis untuk mendukung pembangunan. Ketiga, meningkatkan perlindungan merek terhadap produk yang dihasilkan dan perlindungan paten terhadap invensi teknologi.
Keempat, mengadopsi teknologi digital di sektor-sektor prioritas, seperti manufaktur, pertanian, logistik, dan keuangan. Dan kelima, menggalakkan pendanaan dan investasi pada ekonomi digital.
Mengutip data Google, Temasek, Bain & Company (2023), Menkominfo menyebutkan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 109 Miliar pada Tahun 2025 atau naik sebesar 15 persen bila dibandingkan dengan Tahun 2023.
“Salah satu pendorongnya adalah transformasi ekonomi hijau yang merujuk pada pemanfaatan teknologi dan sains untuk produk dan layanan yang ramah lingkungan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Budi Arie menilai teknologi hijau berbasis AI juga akan berkontribusi bagi perekonomian global pada Tahun 2030. Teknologi hijau dengan basis Artificial Intelligence (AI) dapat mengurangi emisi gas rumah kaca global sebesar 4 persen pada 2030, dimana setara emisi tahunan yang dihasilkan oleh Australia, Kanada dan Jepang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mulai mengembangkan infrastruktur hijau.
“Sebagai langkah awal konkret mendukung ekonomi hijau, Kementerian Kominfo melakukan pengembangan infrastruktur hijau melalui kota cerdas berkelanjutan dan menghadirkan pusat data ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelas Budi Arie.
Apa itu Ekonomi Hijau ?
Green economy atau ekonomi hijau adalah gagasan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan. Istilah ini pertama kali dicetuskan dalam laporan “Blueprint for a Green Economy” dari sekelompok ekonom yang ditujukan kepada pemerintah Inggris tahun 1989 supaya mempertimbangkan konsep pembangunan berkelanjutan.
Bagi Indonesia konsep ekonomi hijau ini juga dijadikan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, mendukung berjalannya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang berkelanjutan, serta memperluas berbagai jenis lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Ada berbagai harapan dari penerapan konsep hijau ini, mulai dari pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat hingga menjaga berbagai sumber daya di negara Indonesia yang kaya ini. (sas)