Surabaya (prapanca.id) – Keberhasilan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang jahit, yang tergabung dalam koperasi Benang Emas, menjadi sorotan di Surabaya. Mereka berhasil menghasilkan Rp65 juta untuk Tabungan Hari Raya (THR) Lebaran melalui program Tahara.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja keras dan keberhasilan UMKM jahit Sumber Mulia Barokah (SMB) yang tergabung dalam koperasi Benang Emas ini. Menurutnya, prestasi dan semangat mereka harus dijadikan contoh bagi warga Surabaya lainnya.
“Era sekarang ini harus seperti ini. Kita harus bisa jadi diri sendiri, kita harus kerja keras. Kalau bisa, nggak usah minta-minta, nggak usah minta tolong, kerja dulu. Insyaallah, Allah akan kasih jalan,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi pada Sabtu (13/4/2024).
Dia juga menyampaikan kekagumannya terhadap keberanian dan semangat para pelaku UMKM SMB Koperasi Benang Emas, termasuk yang sudah berusia lanjut, untuk mandiri dan tidak bergantung pada bantuan. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Surabaya.
“Karena itu saya selalu sampaikan Kampung Madani, maka nanti saya akan kembali kepada lurah dan camat, serta RT/RW, kalau yang diusulkan sebagai keluarga miskin atau pra miskin yang kita sentuh dengan pekerjaan dia tidak mau, maka akan saya coret dari bantuannya, karena kalau tidak mau mengubah nasibnya, saya tidak akan berikan bantuan,” tegas Cak Eri.
Setelah bulan Ramadan tahun ini, Wali Kota Eri berencana untuk mengumpulkan lurah, camat, dan RT/RW untuk membicarakan program Kampung Madani. Dia berharap, para pelaku UMKM SMB Koperasi Benang Emas dapat menjadi teladan bagi masyarakat Surabaya.
Selain berhasil meningkatkan pendapatan pribadi setiap bulannya, para pelaku UMKM SMB Koperasi Benang Emas juga telah berhasil mengumpulkan tabungan Tahara untuk THR Lebaran tahun 2024 sebesar Rp65 juta. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan tekad kuat, mereka mampu mencapai tujuan mereka.
Salah satu contoh keberhasilan dari program ini adalah Aliansah, seorang mahasiswa semester lima program studi Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Dia berhasil melanjutkan kuliahnya tanpa harus meminta bantuan beasiswa dari pemerintah, hanya dengan hasil kerja kerasnya selama bergabung di UMKM SMB.
Demikian pula dengan Istiqomah, seorang ibu rumah tangga berusia 44 tahun yang dulunya berjualan gorengan keliling. Sekarang, hidupnya semakin baik setelah bergabung dengan UMKM SMB Koperasi Benang Emas, bahkan telah terbebas dari utang sebesar Rp20 juta.
Kisah sukses juga dialami oleh Muslimah Nuraini, seorang ibu berusia 60 tahun yang sekarang mampu membiayai kuliah anaknya setelah bergabung dengan UMKM SMB Koperasi Benang Emas.
Dengan semangat seperti ini, para pelaku UMKM SMB Koperasi Benang Emas menjadi contoh bagi masyarakat Surabaya untuk mandiri dan tidak bergantung pada bantuan orang lain. (agu)