Jakarta (prapanca.id) – Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, menyoroti proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CASN) 2023 yang dianggapnya penuh kontroversi.
Dalam pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Doli menegaskan pentingnya komitmen pemerintah dalam menyelenggarakan seleksi CASN yang transparan dan profesional.
“Dalam beberapa kesempatan, kami menekankan bahwa tidak boleh ada manipulasi, tidak boleh ada kecurangan, dan kami percaya akan itu. Namun, proses seleksi CASN ini penuh dengan misteri,” ujar Doli dalam rapat di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta.
Doli mengungkapkan bahwa Komisi II DPR RI menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait proses seleksi CASN. “Ada yang kami duga lolos, namun tidak lolos. Ada yang kami duga tidak lolos, namun malah lolos. Kami juga mendapat keluhan bahwa anak-anak dengan nilai tinggi kalah dalam ujian terakhir oleh peserta dengan nilai lebih rendah,” tambahnya.
Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini bahkan menyinggung kasus dugaan manipulasi seleksi CASN formasi 2023 di Pemkab Batu Bara. Dia menjelaskan bahwa sudah ada beberapa tersangka yang ditahan terkait kasus ini, dan beberapa pejabat pemerintah setempat telah dipanggil untuk memberikan keterangan sebagai saksi.
Doli menegaskan bahwa masalah yang terjadi selama proses seleksi CASN harus segera diselesaikan, dan peristiwa tersebut harus menjadi evaluasi bagi penyelenggara seleksi. Dia juga mendesak agar oknum-oknum pemerintah yang terlibat dalam dugaan kecurangan harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Masih ada oknum yang rela memanfaatkan kesempatan ini hanya untuk kepentingan pribadi, sementara banyak yang berjuang bertahun-tahun. Ini merupakan masalah bagi kita semua. Saya tegaskan, ini harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” tandasnya. (agu)