Jakarta (prapanca.id) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil melayani sebanyak 25.645 unit kendaraan dan 102.452 penumpang selama masa libur panjang Nyepi yang juga bertepatan dengan akhir pekan panjang.
Peningkatan signifikan dalam jumlah kendaraan dan penumpang terjadi dalam perjalanan dari Pulau Jawa menuju Sumatera melalui jalur lintasan tersibuk Merak – Bakauheni.
Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, menyatakan bahwa puncak arus penyeberangan terjadi pada Sabtu (9/3) pekan lalu, dengan jumlah total penumpang mencapai 34.426 orang dan kendaraan yang melintas sebanyak 9.638 unit.
Data tersebut mencatat peningkatan yang cukup signifikan dalam volume pengguna jasa dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kenaikan tertinggi terjadi pada jumlah penumpang, meningkat hingga 2.038%, dari 1.610 orang menjadi 34.426 orang, terdiri dari 2.199 pejalan kaki dan 32.227 orang dalam kendaraan. Sedangkan jumlah kendaraan naik 41% dari tahun sebelumnya, mencapai total 9.638 unit, terdiri dari 1.535 kendaraan roda dua, 3.373 kendaraan roda empat, dan 4.729 kendaraan lebih dari empat roda,” jelas Shelvy.
Shelvy menambahkan bahwa banyak masyarakat memanfaatkan libur panjang ini untuk melakukan perjalanan, terutama sejak akhir pekan sebelumnya. Selain kendaraan pribadi, kendaraan roda dua juga mengalami peningkatan signifikan hingga 69%, dan kendaraan roda empat naik 41% dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun terkendala cuaca buruk dengan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di Perairan Selat Sunda yang mempengaruhi proses sandar dan bongkar muat kapal, ASDP berhasil menjalankan rencana darurat setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti kepolisian, BPTD, Gapasdap, Infa, dan instansi terkait lainnya.
Untuk mengurangi dampak cuaca buruk tersebut, ASDP meningkatkan jumlah kapal yang beroperasi menjadi 5 kapal di masing-masing dermaga, serta memberikan prioritas pada kapal dengan kapasitas besar untuk mengurangi antrian kendaraan.
“Kami mengimbau pengguna jasa untuk mengatur perjalanan mereka dengan baik dan memastikan telah memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan. Pembelian tiket online juga telah dibatasi di sekitar pelabuhan untuk memastikan kelancaran perjalanan,” tambah Shelvy.
ASDP telah memberlakukan pembatasan area penjualan tiket di sekitar pelabuhan dengan radius maksimal 5 km, serta mewajibkan pengguna jasa untuk membeli tiket secara online via Ferizy sebelum keberangkatan.
“Demi kelancaran dan kenyamanan selama penyeberangan, pastikan pengguna jasa sudah membeli tiket maksimal H-1 keberangkatan,” ujar Shelvy.
ASDP telah membuka penjualan tiket online Ferizy sejak 60 hari sebelum keberangkatan, sehingga pengguna jasa dapat melakukan reservasi perjalanan lebih awal untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan selama perjalanan.(mi)