Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya secara intensif melakukan upaya penanggulangan banjir di kawasan Surabaya Barat dengan langkah strategis. Melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Pemkot Surabaya gencar melakukan pengerukan saluran air serta pembangunan bozem.
Kepala DSDABM Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menyatakan bahwa pihaknya sedang memusatkan perhatian pada pengerukan saluran air di kawasan Beji, tepatnya di Jalan Pakal Madya, Kecamatan Pakal. Proses pengerukan ini dijadwalkan selesai dalam bulan ini.
“Dalam bulan ini (Maret 2024), pengerukan sepanjang 2 kilometer di Beji akan rampung. Pengerjaan telah dimulai sejak minggu lalu saat Pak Wali (Eri Cahyadi) melakukan inspeksi mendadak,” ujar Syamsul pada Sabtu (2/3/2024).
Selain itu, pengerukan juga dilakukan di sepanjang saluran diversi Pondok Benowo Indah (PBI) hingga Jembatan Raci, dengan panjang total 1 kilometer. Pengerukan ini telah dimulai sejak pekan lalu. Selain itu, proyek pembuatan saluran air dengan box culvert dan peninggian jalan di pintu masuk PBI hingga rel kereta api juga sedang dikerjakan.
Tak hanya itu, pembangunan tanggul batu kumbung di sekitar persawahan di Jalan Raya Tengger dan pengerukan di saluran Kandangan juga tengah dilakukan. Syamsul menjelaskan bahwa proses ini memerlukan waktu karena saluran Kandangan memiliki jarak yang cukup panjang dari hulu ke hilir.
Pemkot Surabaya juga sedang membangun bozem baru di kawasan Rejosari dengan luas 1,3 hektar. Proyek ini diharapkan dapat selesai sebelum musim hujan tiba, sehingga dapat membantu mengurangi risiko banjir di Rejosari dan sekitarnya.
Di kawasan Candi Lontar, pembangunan penahan arus air juga tengah dilakukan dengan meninggikan struktur penahanannya. Proses ini dijadwalkan selesai dalam waktu seminggu ke depan.
Dengan penyelesaian pengerukan saluran dan pembangunan infrastruktur lainnya, Pemkot Surabaya berharap dapat mengurangi risiko genangan dan banjir, seperti yang terjadi di kawasan Jalan Tengger belakangan ini meskipun curah hujan tinggi.
“Kemarin di Tengger sudah tidak terjadi genangan. Kini, fokus kami adalah menangani beberapa titik banjir atau genangan di berbagai kawasan,” tutupnya. (mi)