Bima (prapanca.id) – Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menghubungkan pasokan listrik ke Bajo Pulau di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dengan sistem kelistrikan utama yang ada di Pulau Sumbawa.
Dengan tersambungnya listrik dari PLN, sekitar 517 warga di daerah terpencil tersebut kini dapat menikmati listrik selama 24 jam setiap harinya.
Langkah ini bukan hanya sekadar menyediakan akses listrik, tetapi juga menjadi bagian dari upaya dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
Kehadiran jaringan listrik ini juga mengakhiri ketergantungan pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi satu-satunya sumber listrik di pulau tersebut.
Masyarakat Pulau Bajo merasa bersyukur atas peningkatan layanan listrik ini. Salah satu warga, Bambang Haji Ahmad, dari Dusun Bajo Barat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN atas kehadiran listrik yang diidamkan selama ini.
“Terima kasih PLN, ini sesuatu yang benar-benar sudah lama kami nantikan, segalanya sekarang lebih mudah, semua hal bisa dilakukan,” ujar Bambang.
Hal senada diungkapkan oleh Raodah, Kepala Sekolah SD Negeri Pulau Bajo, yang menyatakan bahwa listrik 24 jam berperan penting dalam mendukung kemajuan sektor pendidikan di wilayahnya.
Sahdan, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan apresiasi atas keberhasilan PLN dalam menyediakan listrik selama 24 jam di Pulau Bajo melalui interkoneksi kabel udara dari sistem Tambora.
“Dengan pasokan listrik 24 jam ini, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di Pulau Bajo sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Timur NTB,” kata Sahdan.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menjelaskan bahwa PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara terus berkomitmen untuk menyediakan akses energi yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia sambil melakukan upaya dekarbonisasi untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Kami terus berupaya dalam memitigasi ancaman perubahan iklim dengan menggenjot dekarbonisasi. Melalui upaya ini, kami juga bertekad untuk meningkatkan keandalan suplai listrik bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil,” jelas Darmawan.
Sudjarwo, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, menjelaskan bahwa listrik 24 jam di Pulau Bajo didukung oleh Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang memiliki panjang sirkit 1,74 kilometer dan 4 titik tower.
“Tidak hanya memberikan energi bersih bagi masyarakat, hadirnya listrik selama sehari penuh ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor bisnis di wilayah tersebut,” tambah Sudjarwo.
Selain itu, Sudjarwo juga menegaskan bahwa selain Pulau Bajo, Dusun Pasir Putih yang berada di pulau terpisah juga telah tersambung dengan pasokan listrik dari Pulau Sumbawa.
“Dengan tersambungnya listrik, sekarang 103 keluarga di Pasir Putih juga dapat menikmati listrik 24 jam,” pungkasnya. (mi)