Surabaya (prapanca.id) – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Republik Indonesia (RI), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan RI telah menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) yang berlangsung di lantai 4 Ballroom Grand City Convex Surabaya pada Kamis (29/2/2024). Rakornas ini menjadi bagian penting dari serangkaian kegiatan merayakan HUT ke-105 Damkar.
Acara Rakornas ini secara resmi dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Amran. Acara tersebut dihadiri oleh para kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dari seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani menyampaikan bahwa acara Rakornas ini diikuti oleh lebih dari 450 peserta dari seluruh penjuru Indonesia. Rini menjelaskan bahwa dalam acara tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan, memaparkan praktik terbaik Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya dalam menerapkan Response Time 7 menit untuk Pelayanan Pemadaman Gratis, yang dikenal dengan sebutan ‘Roti 7 Lapis’.
Menurut Rini, “Response time 7 menit ini sebenarnya standarnya 15 menit menurut aturan Kemendagri. Namun, Surabaya mampu menekan waktu tersebut menjadi 7 menit. Hal ini mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari kementerian, sehingga Surabaya dipilih sebagai tuan rumah peringatan HUT ke-105 Damkar tahun ini.”
Rini mengungkapkan bahwa setelah acara Rakornas ini, banyak kota lain yang berminat untuk mengadopsi program Roti 7 Lapis yang telah diimplementasikan oleh DPKP Surabaya sebagai contoh yang baik. Ia menjelaskan bahwa banyak aspek dari program tersebut akan dijadikan contoh, termasuk pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti pelatihan dan sertifikasi anggota, serta peningkatan sarana dan prasarana.
“Sekarang Surabaya mampu mencapai response time 7 menit bukan hanya karena upaya dari pemadam kebakaran saja, tapi juga melibatkan kerjasama dari perangkat daerah lainnya. Kami memiliki Command Center yang terlibat, artinya dukungan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bekerja sama secara sinergis, dan hal ini yang belum dilakukan oleh daerah lain,” tambah Rini.
Rini berharap bahwa setelah acara Rakornas dan peringatan HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, akan semakin banyak daerah lain yang mampu mengembangkan dinas pemadam kebakaran secara mandiri. “Kami berharap semakin banyak daerah yang dapat mandiri dalam bidang ini, tidak perlu lagi bergabung dengan dinas yang lain,” tandasnya. (mi)