Surabaya (prapanca.id) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali melakukan peninjauan terhadap proyek pengerjaan tanggul dan pengerukan sungai di Jalan Tengger Raya, Sambikerep, Jumat (23/2). Langkah ini diambil sebagai upaya mencegah potensi banjir di kawasan tersebut. Saat ini, proyek pembangunan tanggul sudah mencapai 80 persen dan diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dua minggu mendatang.
Menurut Wali Kota Eri, pembangunan tanggul tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang disebabkan oleh luapan air dari Kabupaten Gresik serta akibat perumahan di kawasan sekitar Jalan Tengger Raya. Ia juga menegaskan pentingnya adanya kolam tampung di setiap perumahan untuk menampung air hujan dan mencegah langsung masuknya air ke saluran sungai saat terjadi hujan deras.
“Pada saat banjir terjadi, air yang berasal dari perumahan langsung dialirkan ke sungai jika tidak memiliki kolam tampung. Inilah yang menyebabkan kawasan dataran rendah seperti Tengger Raya terdampak,” ujar Wali Kota Eri.
Selain itu, Wali Kota Eri juga mengungkapkan bahwa kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Citraland, sangat penting dalam menangani masalah ini. Dengan menutup pintu air dan membuat kolam tampung, mereka berhasil mengendalikan aliran air sehingga tidak merusak rumah warga.
Wali Kota Eri juga mengakui bahwa telah berkoordinasi dengan Bupati Gresik mengenai masalah luapan Kali Lamong yang berdampak pada banjir di Surabaya Barat. Rencananya, mereka akan bertemu dengan Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur untuk mencari solusi yang tepat.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa upaya pencegahan banjir di Jalan Tengger Raya melalui pembangunan tanggul dan pengerukan sungai sudah mencapai tahap yang signifikan. Proyek ini direncanakan akan selesai dalam waktu dua minggu mendatang.
“Dengan tanggul sudah mencapai 80 persen, kami akan segera menyelesaikan pemasangan kolom-kolom penguat. Kami juga sedang melakukan pengerukan ke arah hulu sungai untuk mencapai perumahan, namun membutuhkan waktu karena harus mempertimbangkan akses jalan dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” ungkap Syamsul.
Setelah pengerjaan tanggul selesai, fokus selanjutnya akan dialihkan pada peninggian jalan, terutama pada jalan cekung yang memiliki potensi menjadi tempat penampungan air. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa yang akan datang.(mi)