Surabaya (prapanca.id) – Stikosa AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya) terus berinovasi dalam menjawab tantangan pendidikan dengan menerapkan model pembelajaran blended learning. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memberikan fleksibilitas waktu belajar dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang adaptif di tengah kondisi yang terus berubah, termasuk masa pandemi.
Blended learning adalah konsep pembelajaran yang menggabungkan metode belajar online dan offline, didukung oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan menerapkan model ini, Stikosa-AWS berharap dapat memberikan solusi terbaik bagi mahasiswa dalam mengakses materi pembelajaran dan berinteraksi dengan dosen serta teman sekelas.
Salah satu keunggulan dari blended learning adalah fleksibilitas waktu belajar. Mahasiswa dapat mengikuti kelas secara online sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, namun mereka juga memiliki opsi untuk hadir secara langsung di kelas jika diperlukan. Ini memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk mengatur waktu belajar sesuai dengan kebutuhan dan kesibukan masing-masing.
Stikosa-AWS memiliki Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi dan Program Studi Sarjana baru, Digital Marketing Communication (Bisnis Digital). Program Studi Digital Marketing Communication menawarkan dua konsentrasi, yaitu Digital Corporate Business Communication dan Digital Brand Business Communication. Program ini mengintegrasikan manajemen, komunikasi bisnis, media, dan teknologi digital 4.0, fokus pada pengembangan pengusaha digital 5.0 yang siap menghadapi perkembangan informasi dan teknologi.
Dengan tiga kelas yang tersedia (Pagi, Malam, dan Kemitraan) serta konsep pembelajaran offline dan online, Stikosa-AWS memberikan berbagai pilihan bagi mahasiswa untuk memilih sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
Blended learning di Stikosa-AWS dianggap sebagai solusi cerdas dalam mengatasi tantangan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran melalui platform online seperti video, aplikasi, dan modul online. Di sisi lain, mereka tetap memiliki interaksi langsung dengan dosen dan teman-teman sekelasnya.
Eva Nurul Imamah, mahasiswa Stikosa-AWS yang mengikuti blended learning, menyatakan kepuasannya dengan model pembelajaran ini. Ia merasa lebih mudah dan fleksibel dalam mengakses materi, berdiskusi, dan menyelesaikan tugas-tugas melalui platform online.
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas dan relevan di era digital.
Infrastruktur dan teknologi pembelajaran yang terkini telah diimplementasikan, termasuk dukungan dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personalisasi.
Kegiatan seminar dan acara lainnya yang diadakan secara daring (online) dengan menggunakan platform Zoom dan live streaming YouTube merupakan bagian dari upaya Stikosa-AWS untuk tetap terhubung dengan mahasiswa dan masyarakat umum di tengah dinamika pembelajaran di era digital.
Blended learning di Stikosa-AWS bukan hanya respons terhadap situasi pandemi, tetapi juga sebuah inovasi yang terus dikembangkan untuk masa depan.
Dengan evaluasi dan umpan balik yang teratur, Stikosa-AWS berupaya memastikan bahwa model pembelajaran ini tetap relevan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan perkembangan dunia pendidikan. (sas)