Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya terus mengintensifkan upaya pencegahan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk relawan perlindungan anak serta masyarakat.
Dalam upaya mengoptimalkan langkah tersebut, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya menggelar kegiatan capacity building di Gedung Wanita Candra Kencana, Surabaya, Selasa (6/2).
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan relawan Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM) Kecamatan, Satgas PPA Kelurahan, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di Satuan Pendidikan, dan Fasilitator Puspaga Balai RW.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya, M Ikhsan, menjelaskan bahwa program ini menjadi bagian dari agenda rutin Pemkot Surabaya di tahun 2024. Ikhsan menekankan pentingnya peran relawan dalam mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan mengatakan. “Beberapa literasi dan studi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kekerasan ini antara lain pola asuh, pengaruh internet, dan informasi yang sangat mudah didapat,” jelas M Ikhsan.
Selain itu, pelecehan anak secara online (OCSEA) juga menjadi perhatian serius Pemkot Surabaya. Ikhsan menegaskan perlunya upaya bersama dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif internet. “Kita harus punya cara bersama-sama yang kuat untuk bisa melindungi anak-anak kita. Karena itu, kita beri pelatihan-pelatihan, baik untuk anak-anak, para guru, orang tua, dan para pendamping,” ungkapnya.
Program capacity building di tahun 2024 akan dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan menerapkan Training of Trainers (ToT) yang dilakukan secara in dan on. Menurut Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola asuh positif di keluarga.
Kepala DP3A-PPKB Kota Surabaya, Ida Widayati, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan dukungan dan kolaborasi relawan PKBM Kecamatan, Satgas PPA Kelurahan, TPPK Satuan Pendidikan, Tim Fasilitator Puspaga Balai RW, dan Pokja I TP PKK Surabaya. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, baik secara luring maupun daring, dengan total peserta mencapai ratusan orang.
Ida menambahkan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara periodik, dengan batch pertama pada tanggal 6-7 Februari 2024, batch kedua pada tanggal 7-8 Mei, dan batch ketiga pada tanggal 6-7 Agustus 2024. Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Forum PUSPA Kota Surabaya, narasumber, tenaga ahli, NGO, pemerhati anak, dan PD Pemkot Surabaya.(mi)