Jakarta (prapanca.id) – Sektor film menjadi salah satu bagian yang mengalami pertumbuhan positif dalam ranah ekonomi kreatif pada tahun 2023. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pemulihan ekonomi serta menarik minat lebih banyak investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” pada Senin (5/2/2024), Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Dessy Ruhati, menyampaikan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami perkembangan positif pada tahun 2023, dengan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11,7 juta, meningkat 98,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dalam hal penanaman modal asing, terjadi peningkatan signifikan dari 30,39 persen di tahun 2022 menjadi 36,7 persen di tahun 2023,” ujar Dessy.
Lebih lanjut, Dessy menekankan bahwa sektor film menjadi salah satu yang mengalami pertumbuhan paling signifikan. Jumlah penonton bioskop di Indonesia mencapai 55 juta selama tahun 2023, dengan 20 film Indonesia berhasil menembus angka 1 juta penonton per film.
“Eksistensi sektor film ini sangat kuat, dan kami berharap pertumbuhan ini juga akan mendorong perkembangan tenaga kerja di industri animasi dan video,” tambah Dessy.
Fithra Faisal, Economic Adviser & Senior Economist PT Samuel Sekuritas Indonesia, menyatakan bahwa industri keuangan masih menjadi pilihan utama dalam investasi. Namun, sektor hiburan, termasuk saham MD Pictures (IDX: FILM), tetap menarik perhatian.
“Walaupun ada beberapa peristiwa yang memengaruhi kinerja FILM, namun trennya terus naik,” kata Fithra. Ia menambahkan bahwa pertumbuhan signifikan kelas menengah juga menjadi faktor yang mendukung kinerja sektor film.
Sebagai industri yang berkembang pesat, FILM menawarkan peluang investasi yang besar, terutama melalui kekayaan Intellectual Property (IP). Nilai satu film saja bisa mencapai Rp15 triliun.
“Total IP dalam subsektor film mencapai potensi Rp130 triliun dan dapat menciptakan 400 ribu hingga 500 ribu lapangan kerja. Oleh karena itu, content creation menjadi fokus utama masa depan industri kreatif Indonesia,” jelas Fithra.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong lebih banyak lagi perusahaan di sektor film untuk tercatat di bursa saham.
“Kita perlu dorong lebih banyak perusahaan dari sektor ekonomi kreatif, terutama di sektor film, agar tercatat di pasar modal, yang akan lebih memperkaya prospek investasi kita,” kata Menparekraf Sandiaga. (agu)