Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan melalui pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara rutin. GPM tahun 2024, yang diselenggarakan di Halaman Rusun Penjaringansari Kota Surabaya pada Kamis (1/2), menjadi langkah konkret untuk merespons kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Antiek Sugiharti, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, menyatakan bahwa partisipasi warga sangat tinggi. Bahkan, satu jam sebelum acara dimulai, Halaman Rusun Penjaringansari sudah dipadati oleh warga yang antusias membawa pulang sejumlah bahan pokok.
“Kami secara rutin menggelar kegiatan ini untuk menjaga stabilitas pangan dan mengatasi inflasi dengan menyediakan harga pangan yang lebih terjangkau daripada harga pasar,” ujar Antiek.
GPM di Halaman Rusun Penjaringansari menyediakan berbagai kebutuhan pokok, termasuk 5 ton beras, 2.400 liter minyak, 250 kg gula, 100 ekor ayam, dan 150 kg telur. Selain itu, produk lain seperti cabai merah besar, cabai rawit, bawang putih, dan bawang merah juga tersedia dalam jumlah yang cukup.
Antiek menjelaskan bahwa DKPP Kota Surabaya melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaan GPM, termasuk Bulog, Rumah Potong Hewan (RPH), distributor, kelompok tani, kelompok nelayan budidaya ikan, dan UMKM setempat.
“Kerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya terus berlangsung dalam rangka penyelenggaraan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah. Ini sebagai upaya memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa ketersediaan dan harga barang pokok terjamin dan terkendali,” tambahnya.
DKPP bersama Dinkopumdag Kota Surabaya juga mengadakan Bazar Murah setiap Kamis di tingkat RW atau kelurahan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergantian di setiap wilayah kota, sejalan dengan Gerakan Pangan Murah yang diadakan satu bulan sekali.
Antiek menegaskan bahwa pasokan barang sangat mencukupi dan harga masih terkendali. Bulog, sebagai salah satu mitra, tidak hanya menyediakan beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) tetapi juga beras premium dengan harga di bawah pasar.
Salah seorang warga, Yuli, dari Jalan Tambak Medokan Ayu, mengungkapkan kebahagiannya atas adanya GPM. Ia menyatakan bahwa dapat membeli beras dengan harga lebih murah.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Mutini, warga Jalan Medayu Utara, yang merasa terbantu dengan adanya GPM di Halaman Rusun Penjaringansari. Ia berharap kegiatan ini dapat terus diadakan setiap bulan untuk memberikan manfaat kepada warga sekitar.(mi)