Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota Surabaya telah meluncurkan putaran pertama SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) Polio serentak di beberapa lokasi, termasuk balai RW, Sekolah PAUD-TK, Puskesmas, hingga Posyandu, Senin (15/1). Inisiatif SUB PIN Polio serentak ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Polio pada anak-anak usia 0-7 tahun atau yang berusia 8 tahun kurang dari satu hari di Kota Surabaya.
Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, menyatakan bahwa SUB PIN Polio ini diselenggarakan serentak di seluruh Jawa Timur, terutama di wilayah Kota Surabaya, dengan target 329.616 anak. Ia memiliki harapan besar bahwa imunisasi Polio pada hari pertama ini dapat diselesaikan secara menyeluruh.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengejar target ini dalam satu hari. Kami berharap dapat menyelesaikan imunisasi Polio hari ini sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi sebelumnya,” kata Nanik di Balai RW 1 Gatotan I, TK Handayani, Jalan Kemayoran Baru DKA 1B, Kelurahan Krembangan Selatan, Surabaya.
Meskipun batas waktu imunisasi Polio di seluruh Jatim direncanakan selama seminggu, Nanik berharap bahwa pelaksanaan SUB PIN Polio kali ini dapat diselesaikan dalam satu hari. Ia optimis bahwa putaran pertama imunisasi Polio di Kota Surabaya dapat selesai sesuai target.
Jika target belum tercapai sepenuhnya pada hari ini atau ada anak yang belum dapat mengikuti imunisasi pada hari (Senin 15/1) ini, kegiatan akan dilanjutkan ke esokan harinya (16/1/2024).
Untuk memastikan SUB PIN Polio berjalan dengan baik, Nanik menjelaskan bahwa Dinkes Kota Surabaya tidak bekerja sendiri dalam proses imunisasi. Camat, Lurah, Bunda PAUD, dan Kader Surabaya Hebat (KSH) juga terlibat aktif, berkolaborasi, dan membantu membujuk warga agar mengikuti imunisasi Polio. “Mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, baik dari jurusan kesehatan maupun tidak, turut membantu kami,” ungkapnya.
Nanik juga mengungkapkan bahwa dalam proses imunisasi Polio kali ini, ada beberapa anak yang memiliki domisili tidak sesuai dengan data alamat rumah. Meskipun hal ini sedikit menghambat proses imunisasi Polio pada putaran pertama, Dinkes akan melakukan sweeping dari rumah ke rumah untuk memastikan semua anak di Kota Surabaya telah diimunisasi Polio.
“Kita tetap berusaha. Misalnya terdaftar tapi tidak ditemukan, nanti kita lakukan kunjungan rumah, kita lakukan sweeping. Ini akan dilakukan setelah hari ini, mungkin besok atau lusa, jika ada kesempatan langsung kita lakukan sweeping,” jelasnya.
Nanik juga mengimbau kepada semua orang tua yang memiliki anak usia 0-7 tahun, atau 7 tahun lebih 11 bulan 29 hari, untuk segera mengikuti imunisasi Polio di tempat-tempat yang telah ditentukan oleh Pemkot Surabaya, seperti Balai RW, Puskesmas, sekolah TK, PAUD, dan SD.
“Bagi yang belum datang, atau mungkin hari ini anaknya sedang sakit, nanti kita akan mendatangi ke rumah mereka untuk memberikan imunisasi. Ini khusus untuk yang sudah terdaftar tapi belum hadir,” imbaunya.
Dalam pelaksanaan SUB PIN Polio serentak kali ini, Nanik mengunjungi enam lokasi Balai RW di empat wilayah Puskesmas. Ini termasuk wilayah Puskesmas Krembangan Selatan di Posyandu 1 Balai RW 01, Jalan Kemayoran Baru DKA No.18, Kelurahan Krembangan, dan Posyandu 24 Balai RW 08, Jalan Kemayoran Budidayan Gang 1, Kelurahan Kemayoran. Dinkes Surabaya menargetkan 511 anak dalam wilayah tersebut.
Selanjutnya, Nanik menuju wilayah Puskesmas Sidotopo, tepatnya di Posyandu TK Kurniasari, Jalan Ampel Mulia No.23, Kelurahan Ampel, Kota Surabaya. Di lokasi ini, Dinkes Surabaya menargetkan 120 anak. Kemudian, di wilayah Puskesmas Sawah Pulo, Dinkes Surabaya menargetkan 135 anak di dua Balai RW, yaitu Posyandu Smile Baby 1, Balai RW 10, di Jalan Sawah Pulo No.17 Kelurahan Ujung, dan Posyandu Dahlia 1, Balai RW 11, Jalan Sawah Pulo No.27, Kelurahan Ujung.
Langkah selanjutnya, Nanik dan sejumlah staf Dinas Kesehatan menuju wilayah Puskesmas Gading di Posyandu Mawar 1, Jalan Kapas Baru Gang 8, Kelurahan Kapas Madya Baru. Di lokasi ini, Dinkes Surabaya menargetkan 180 anak usia 0-7 tahun lebih 11 bulan 29 hari.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan bahwa setidaknya 200.000 anak lebih dapat diimunisasi Polio dalam satu hari ini. Untuk mempercepat prosesnya, Wali Kota Eri Cahyadi telah membentuk tiga tim. Tim pertama akan fokus di sekolah-sekolah SD, tim kedua di sekolah PAUD, dan tim ketiga di Balai RW, khusus untuk anak yang belum sekolah.
“Satu hari selesai, maksimal dua hari. Nanti yang tidak sekolah, dikumpulkan oleh camat-camat dan lurah untuk diarahkan ke Balai RW,” tutup Nanik. (mi)